Sabtu, 01 Juni 2013

Konsep Dasar Teori Psiko Individual Menurut Adler

Psikologi  individual memandang   manusia sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan  infioritas  (harga  diri kurang).  Perasaan lemah  dan tidak berdaya timbul karena pengalaman hidup anak bersama orang  dewasa atau pandangan kekurangan dalam organ tubuh, Adler mempercayai bahwa prinsip fundamental  motivasi dengan kompensasi terhadap perasaan rendah  diri dapat  menjelaskan hamper seluruh perilaku  manusia.  Manusia dikuasai oleh perasaan banyak kekurangan dan tidak sempurna, oleh karena itu mereka mereaksi terhadap perasaan tidak senang  itu dengan mencari kesempurnaan, kebebasan  dan keberhasilan. Adler menyebut  keadaan itu dengan istilah  inferiority complex.
Inferiority complex atau perasaan rendah diri menurut Adler disebabkan oleh beberapa hal, meliputi:
1.      Organ fisik kurang sempurna.
2.      Anak yang sering dimanja.
3.      Anak yang sering  mendapat penolakan.
Adler juga  menyebutkan bahwa dalam kehidupan masyarakat maskulinitas merupakan symbol superioritas  dan  feminitas adalah symbol inferioritas.  Kekuatan maskulin pada pria membuat  para pira nampak superior, sedangkan feminitas pada pria membuat pria kelihatan inferioritas. Dilain pihak, maskulinitas pada wanita membuat  wanita lebih superior, dan berusaha  mencapai peran-peran pria (masculine protest).

Adler berpendapat bahwa psikologi individual adalah konsepsi perilaku situasional social. Manusia pada dasarnya bersifat social dan berusaha  mencari tempat dalam bermasyarakat, dan berusaha membangun suatu kesatuan pribadi. Perilaku individu merupakan perwujudan upaya pencapaian tujuan. Secara social individu bergerak dari keadaan inferioritas kepada keadaan superioritas, meskipun dipengaruhi oleh sikap orang tua, kondisi keluarga, tetapi pada dasarnya setiap individu memiliki diri yang kreatif dan bertanggunng jawab untuk memilih pikiran, tindakan, dan perasaannya sendiri. Selain itu, Adler juga berpendapat bahwa individu merupakan suatu organisasi diri yang konsisten. Manusia  pada hakekatnya adalah penentu dirinya sendiri, yang mampu membentuk  kepribadian dari  pengalaman-pengalaman mereka. Kepribadian terbentuk dari factor hereditas  dan lingkungan, tetapi kreativitaslah yang membuat kepribadian ini menjadi  berguna. Adler berpendapat bahwa bukan masa lalu ataupun masa depan yang mempengaruhi perilaku masa kini, tetapi yang terpenting adalah bagaimana  kita mengintepretasikan setiap situasi itu.  Manusia menciptakan kepribadiannya dan sanggup mengubah kepribadian tersebut dengan mempelajari sikap-sikap  baru. Adler percaya  bahwa  pada  akhirnya manusia  bertanggung jawab  atas  kepribadian mereka sendiri.  Daya kreatifitas manusia mampu mentransformasikan perasaan-perasaan yang tidak tepat menjadi kepedulian social maupun tujuan keberhasilan yang berpusat pada dirinya sendiri. Kemampuan tersebut  berarti  bahwa manusia bebas memilih antara  sehat secara psikologis  atau neurotisisme. (Jess Fiest dan Gregory J. Fiest, hlm 58-59).   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar