Kamis, 01 Maret 2012

ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING (ABKIN)





Konselor membentuk organisasi profesi untuk mengawasi tugas-tugas keprofesionalnya, Organisasi ini bernama Asosiasi Bimbingan Dan Konseling Indonesia disingkat ABKIN, hanya dapat dipakai dalam hubungan dengan usaha atau kegiatan organisasi oleh Pengurus ABKIN tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten/Kota.Organisasi ini didirikan pertama kali di Malang dengan nama IPBI yang selanjutnya berubah menjadi ABKIN berdasarkan hasil Kongres Nasional di Bandar Lampung. Organisasi ini berkedudukan di tempat kedudukan Ketua Umum Pengurus Besar.
Tujuan Asosiasi bimbingan dan konseling indonesia ialah :
  1. Aktif dalam upaya menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan dengan jalan memberikan sumbangan pemikiran dan menunjang pelaksanaan program yang menjadi garis kebijakan pemerintah.
  2. Mengembangkan serta memajukan bimbingan dan konseling sebagai ilmu dan profesi yang bermartabat dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
  3. Mempertinggi kesadaran, sikap dan kemampuan profesional konselor agar berhasilguna dan berdayaguna dalam menjalankan tugasnya.
ORIENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING

Orientasi yang dimaksud disini adalah “pusat perhatian” atau “titik berat pandangan”. Berikut adalah hal-hal yang menjadi titik berat pandangan atau pusat perhatian konselor terhadap kliennya.
    1. Orientasi Perseorangan
Orientasi perseorangan Bimbingan dan Konseling menghendaki agar konselor menitikberatkan pandangan pada siswa secara individual. Satu per satu siswa perlu mendapat perhatian. Kondisi keseluruhan (kelompok) siswa itu merupakan konfigurasi (bentuk keseluruhan) yang dampak positif dan negatifnya terhadap siswa secara individual harus diperhitungkan.
    1. Orientasi Perkembangan
Orientasi perkembangan dalam bimbingan dan konseling lebih menekankan lagi pentingnya peranan perkmbangan yang terjadi dan yang hendaknya diterjadikan pada diri individu. Bimbingan dan konseling memusatkan perhatiannya pada keseluruhan proses perkembangan itu.
    1. Orientasi Permasalahan
Orientasi masalah secara langsung bersangkut paut dengan fungsi pencegahan dan fungsi pengentasan. Fungsi pencegahan menghendaki agar individu dapat terhindar dari masalah-masalah yang mungkin membebani dirinya, sedangkan fungsi pengentasan menginginkan agar individu yang sudah terlanjur mengalami masalah dapat terentaskan masalahnya.
    1. Ruang Lingkup Kerja BK
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting, baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah, rumah tangga (keluraga), maupun masyarakat pada umumya.
    1. BK di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal yang secara khusus dibentuk untuk menyelanggarakan bagi warga masyarakat. Dalam kelembagaan sekolah terdapat sejumlah bidang kegiatan dan bidang pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai kedudukan dan peranan yang khusus.


    1. Tanggung Jawab Konselor di Sekolah
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya itu konselor enjadi pelayan bagi pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi terpenuuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan-tujuan perkembangan masing-masing peserta didik.
    1. BK di Luar Sekolah
Warga masyarakat yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling ternyata tidak hanya mereka yang berada di lingkungan sekolah atau pendidikan formal saja. Warga masyarakat di luar sekolah pun banyak yang mengalami masalah yang peru dientaskan, dan kalau mungkin timbulnya masalah-masalah itu justru dapat dicegah.
    1. Konseling Keluarga
Bimbingan dan konseling keluarga menurut Palmo, dkk, sebenarnya bukan sesutu yang baru. Dikatakan, pelayanan tersebut telah dimulai sejak pertengahan tahun 1940, dan sejak tahun 1980 pelayanan yang menangani permasalahan dalam keluarga yaitu tampak berkembang dengan cepat pelayanan tersebut ditujukan pada seluruh anggota keluarga yang memerlukannya.
    1. Konselor Multidimensial
Konselor professional yang multidimensional benar-benar menjadi ahli yang memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang sedang memfungsikan dirinya pada tahap perkembangan tertentu, membantu mereka mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari kondisi dan apa yang sudah mereka miliki, membantu mereka menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak lanjut atas langkah-langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi melakukan perubahan agar lebih efektif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar