Hasil
belajar
merupakan
kemampuan
yang
diperoleh
seseorang
setelah
melalui
kegiatan
belajar.
Belajar
adalah
suatu
proses
dari
seseorang
yang
berusaha
untuk
memperoleh
bentuk
perubahan
perilaku
yang
relatif
menetap.
Menurut
Benjamin
S.
Bloom
(1966:7)
ada
3
ranah/domain
hasil
belajar,
yaitu
kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik.
Menurut
A.J.
Romiszowski
hasil
belajar
merupakan
suatu
keluaran
yang
berupa
perbuatan
atau
kinerja
(performance)
dari
suatu
sistem
pemrosesan
masukan
yang
berupa
bermacam-macam
informasi.
Dengan
kata
lain
perbuatan
adalah
petunjuk
bahwa
proses
belajar
telah
terjadi
dan
pengelompokan
hasil
belajar
terdiri
dari
pengetahan
dan
keterampilan.
Pengetahuan
terdiri
dari
4
kategori,
yaitu
:
- pengetahuan tentang fakta
- pengetahuan tentang prosedur
- pengetahuan tentang konsep
- pengetahuan tentang prinsip
Keterampilan juga terdiri dari 4 kategori, yaitu:
- keterampilan berpikir/kognitif
- keterampilan bertindak/motorik
- keterampilan bersikap
- keterampilan berinteraksi
John M. Keller memandang hasil belajar dengan bagan seperti berikut :
Dari
bagan
di
atas
diketahui
bahwa
hasil
belajar
dalam
suatu
bentuk
formula
B
=
f(P,E),
yaitu
hasil
belajar
(behavior)
merupakan
fungsi
dari
masukan
pribadi
dan
masukan
dari
lingkungan
.
Masukan
pribadi
terdiri
dari
4
macam,
yaitu
:
motivasi/nilai,
harapan
untuk
berhasil,
inteligensi
dan
penguasaan
awal,
serta
evaluasi
kognitif
terhadap
kewajaran/keadilan
konsekuensi.
Masukan
yang
berasal
dari
lingkungan
terdiri
atas
:
rancangan
dan
pengelolaan
motivasional,
rancangan
dan
pengelolaan
kegiatan
belajar,
dan
rancangan
dan
pengelolaan
ulangan
penguatan
(reinforcement).
Masukan
pribadi
berupa
motivasi
dan
harapan
untuk
berhasil,
dan
masukan
dari
lingkungan
berupa
rancangan
dan
pengelolaan
motivasional
tidak
berpengaruh
langsung
terhadap
hasil
belajar
tetapi
berpengaruh
terhadap
besarnya
usaha
yang
dicurahkan
oleh
seseorang
untuk
mencapai
hasil
belajar.
Besarnya
usaha
adalah
indikator
dari
adanya
motivasi,
sedangkan
hasil
belajar
dipengaruhi
oleh
besarnya
usaha
yang
dilakukan
oleh
seseorang.
Dengan
kata
lain,
Keller
berupaya
memadukan
teori-teori
behavioristik
dan
kognitif
untuk
diterapkan
dalam
kegiatan
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar